Pages

August 31, 2013

Renungan "Berkat = Air"

Salam kasih persaudaraan para blogger..

Saya terinspirasi oleh sebuah renungan singkat yang saya dengar di radio beberapa waktu lalu, dan saya mencoba merenungkannya dengan pemahaman cara saya. Saya mencoba membagikannya lewat blog ini dan kiranya dapat menginspirasi blogger lainnya… 
  • Berkat itu sama seperti Air. Mengalir dari atas ke bawah bukan sebaliknya.
  • Sama seperti air, demikian juga berkat datang dari “atas”. Berkat harus kita sadari datangnya dari Tuhan Sang Pencipta. Jikalau manusia merasa memiliki sesuatu yang dapat dibanggakan itu adalah pemberian Tuhan. Kalau manusia memperolehnya dengan kepintaran, ingatlah hikmat dan pengetahuan datangnya dari Tuhan. Kalau manusia memperolehnya dengan kerja keras, ingatlah Tuhan yang memberi kekuatan untuk manusia dapat bekerja keras. Semua yang ada di dunia ini adalah ciptaan Tuhan (red: pemberian Tuhan). Semua yang ada di dunia ini tidak dapat memberikan apapun, menciptakan apapun, atau menghasilkan apapun. Semua yang ada di dunia ini (hidup ataupun mati) datangnya dari “atas”, Tuhan Sang Pencipta.
  • Jika manusia selalu dalam posisi di “bawah” maka berkat yang dari “atas” akan tercurah dan mengalir kepada orang-orang yang ada di bawah. Manusia itu tidak sama dengan Sang Pencipta. Manusia adalah karya / ciptaan Sang Pencipta. Sang pencipta yang selalu berada di “atas” tidak dapat mengalirkan berkatnya ke tempat yang tinggi, Dia hanya mengalirkannya ke bawah atau ke tempat yang lebih rendah. Maka dari itu manusia harus selalu bersikap rendah hati di hadapan Sang Pencipta.
  • Manusia harus menyadari bahwa Sang Pencipta berada dalam posisi paling tinggi. Jika manusia menyadari hal itu maka manusia tidak mau meninggikan dirinya. Manusia yang memiliki sikap rendah hati tidak akan bersikap merendahkan sesamanya, karena ia sadar siapa yang seharusnya ditinggikan. Manusia yang rendah hati akan jauh dari yang namanya tinggi hati, pujian, congkak, dan sombong. Manusia yang sadar dirinya di “bawah” dan selalu meninggikan Tuhan, manusia seperti itu yang akan ditinggikan Sang Pencipta.
  • Jika Sang Pencipta melihat manusia selalu memposisikan dirinya di “bawah” maka berkat yang mengalir kepadanya akan ikut mengalir ke sekitarnya. Manusia yang sadar dirinya pada posisi di “bawah”, ia akan terus mendapat aliran berkat dari Sang Pencipta yang berada di “atas”. Bahkan lebih dari itu, Sang Pencipta akan mengalirkan berkatNya dengan melimpah-limpah hingga aliran berkat itu mengalir dan dirasakan manusia di sekitarnya. Itulah yang dinamakan: Tuhan memberkati manusia untuk menjadi berkat bagi sesamanya.

God Bless You

-Angelita-

No comments:

Post a Comment