Pages

December 1, 2012

Saat ku tak berdaya, Tuhan selalu ada

Saat kurenungkan..
kasih setia dan karuniaMu tak terhitung bagiku.
Sampai aku tergeletak tak berdaya di tempat tidur,
aku mencoba tetap bersyukur.
Rasa sakit yang harus kurasakan,
aku mencoba menahannya seorang diri.
Sesekali aku mengeluh betapa sakitnya ini,
tapi aku berusaha bersyukur kepada Tuhan.
Aku teringat, aku pernah mengalami rasa sakit ini,
bahkan 10 kali lebih sakit dari ini.
Mengapa aku mengeluh kalau gitu?
Ya, yang namanya sakit semua tidak ingin,
walau terasa ringan atau berat sekalipun.
Tapi ditengah kesakitan ini,
sesekali air mataku berlinang dan terjatuh.
Ku ingat betapa baiknya Tuhan kepadaku.
Walaupun aku tergeletak tak berdaya,
Dia menyediakan semua yang aku perlukan.
Terlebih Dia mengijinkan mamaku berada di sampingku,
menemani hari-hariku yang tidak berdaya.
Kasih karuniaNya selalu nyata dalam hidupku.
Bukan karena kekuatanku, kebaikanku, usahaku..
tapi karena kasih karuniaNya dalam hidupku.
Terlebih lagi Dia yang menyelamatkan hidupku.
Aku tidak mau mengeluh lagi,
apa yang harus kukeluhkan?
Bukankah Yesus pernah lebih menderita dari aku?
Aku tidak boleh menangisi rasa sakitku.
Karena Yesus tidak menangis saat Dia disalibkan.
PengorbananNya untuk aku dan semua umat manusia,
tidak dapat dibandingkan dengan apa pun.
Betapa egoisnya aku jika aku hanya ingin sukacita saja,
tanpa harus merasakan susah payah.
Betapa egoisnya aku jika aku hanya ingin berkat saja,
tanpa harus ada pengorbanan.
Payah memang jalan menuju yang diimpikan,
ada yang bilang terlalu sulit,
ada yang bilang tidak mungkin,
ada yang bilang banyak jalan menuju kesana,
tapi satu yang kupercaya,
Tuhan akan menyertai langkahku
menuju cita-cita yang kuimpikan.
Bukan untuk kebanggaanku,
bukan untuk kesombonganku,
bukan untuk dipuji-puji orang,
tapi hanya untuk Kemuliaan Tuhan.
Karena semua yang ada padaku,
datangnya dari Tuhan,
Terpujilah nama Tuhan di bumi
seperti di Sorga.
Amin!


-Angelita-

No comments:

Post a Comment